Akhir Juni tahun lalu, seorang disk jockey kurang terkenal di Brooklyn merilis lagu electronic dance music (EDM) berjudul Harlem Shake. Dia merilis lagu tersebut di website gratisan tanpa banyak keriuhan.
Tapi, di awal Februari 2013, Harlem Shake telah menjadi fenomena massa selevel Psy, penyanyi Gangnam Style. Orang-orang dengan gaya apa dan latar belakang apa pun melaksanakan Harlem Shake.
Kini, di YouTube, telah ada lebih dari 100 ribu posting-an video Harlem Shake. Ketika Billboard mengubah kriteria lagu-lagu ngehit dengan memasukkan data YouTube dalam sepekan, Harlem Shake meroket menjadi nomor satu dalam daftar 100 lagu hot.
Hal yang lucu ialah video Harlem Shake milik Baauer sendiri tidak pernah ada. Di YouTube, yang ada hanya versi resmi dalam bentuk audio, yang telah dilihat orang 14 juta kali.
Nasib baik terjadi setelah versi dansa Harlem Shake, yang dibuat pelawak Filthy Frank di YouTube, menjadi virus pada 2 Februari. Video Harlem Shake versi Frank mencatat 17 juta penonton dan membuat ratusan ribu orang lainnya menjiplak dan membuat video Harlem Shake versi masing-masing. Bahkan ada lebih dari 70 video Harlem Shake yang dilihat sekurangnya 1 juta orang.
Karena YouTube mengizinkan artis, label rekaman, dan publisher untuk mengukur nilai uang dari lagu melalui layanan konten ID, Baauer balasannya bisa meraih pendapatan dari versi orisinal dan dari versi cover-nya. Namun, beberapa orang yang berkecimpung di industri musik mengatakan bahwa fatwa uang tidak akan bertahan. "Lebih baik tidak menghentikan pekerjaan sehari-hari mereka," kata Jamie Kitman, seorang manajer di OK Go.
Tapi, Matt Johnson, seorang musikus grup rock Matt and Kim, mengatakan, kemasyhuran Harlem Shake pantas ditujukan kepada Baauer. Dia pun mengaku menyukai lagu Harlem Shake. "Ada energi tertentu yang diciptakan dalam 30 detik yang merupakan bab dari lagu dan video-video lainnya. Anda tidak perlu memiliki keterampilan menari atau mencar ilmu dengan rutinitas yang lama," kata dia.
Matt and Kim mem-posting video Harlem Shake versi sendiri pada 11 Februari lalu. Kini, video mereka telah dilihat oleh 9 juta penonton.
Tapi, di awal Februari 2013, Harlem Shake telah menjadi fenomena massa selevel Psy, penyanyi Gangnam Style. Orang-orang dengan gaya apa dan latar belakang apa pun melaksanakan Harlem Shake.
Kini, di YouTube, telah ada lebih dari 100 ribu posting-an video Harlem Shake. Ketika Billboard mengubah kriteria lagu-lagu ngehit dengan memasukkan data YouTube dalam sepekan, Harlem Shake meroket menjadi nomor satu dalam daftar 100 lagu hot.
Hal yang lucu ialah video Harlem Shake milik Baauer sendiri tidak pernah ada. Di YouTube, yang ada hanya versi resmi dalam bentuk audio, yang telah dilihat orang 14 juta kali.
Nasib baik terjadi setelah versi dansa Harlem Shake, yang dibuat pelawak Filthy Frank di YouTube, menjadi virus pada 2 Februari. Video Harlem Shake versi Frank mencatat 17 juta penonton dan membuat ratusan ribu orang lainnya menjiplak dan membuat video Harlem Shake versi masing-masing. Bahkan ada lebih dari 70 video Harlem Shake yang dilihat sekurangnya 1 juta orang.
Karena YouTube mengizinkan artis, label rekaman, dan publisher untuk mengukur nilai uang dari lagu melalui layanan konten ID, Baauer balasannya bisa meraih pendapatan dari versi orisinal dan dari versi cover-nya. Namun, beberapa orang yang berkecimpung di industri musik mengatakan bahwa fatwa uang tidak akan bertahan. "Lebih baik tidak menghentikan pekerjaan sehari-hari mereka," kata Jamie Kitman, seorang manajer di OK Go.
Tapi, Matt Johnson, seorang musikus grup rock Matt and Kim, mengatakan, kemasyhuran Harlem Shake pantas ditujukan kepada Baauer. Dia pun mengaku menyukai lagu Harlem Shake. "Ada energi tertentu yang diciptakan dalam 30 detik yang merupakan bab dari lagu dan video-video lainnya. Anda tidak perlu memiliki keterampilan menari atau mencar ilmu dengan rutinitas yang lama," kata dia.
Matt and Kim mem-posting video Harlem Shake versi sendiri pada 11 Februari lalu. Kini, video mereka telah dilihat oleh 9 juta penonton.
[s]
0 Response to "Awal Mula Harlam Shake"
Post a Comment